Langsung ke konten utama

Materi Paedagogik | 3.0 Dasar Komunikasi

Materi paedagogik setelah desain pembelajaran  adalah dasar komunikasi di Belajar Madiri Calon Guru ASN PPPK, yang terdiri dari: strategi kumunikasi efektif, empatik dan santun dan teknik bertanya yang baik dan benar santun dalam pembelajaran.





A. Strategi Kumunikasi Efektif, Empatik, dan Santun

1. Fungsi, Unsur, Tujuan dan Proses Komunikasi

Secara etimologis komunikasi atau communication (dalam bahasa Inggris) berasal dari perkataan Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common) (Effendi, 1993)

Fungsi (Tujuan) Komunikasi, Mulyana (2001) adalah:

  1. Pembentukan Konsep diri, Konsep diriadalah pandangan kita mengenai siapa kita. Semua diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.. Orang yang tidak berkomunikasi dengan sesamanya tidak akan memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah manusia.
  2. Menyatakan eksistensi diri, Apabila dipandang diri kita eksis di masyarakat atau kelompok kita, kita harus berkomunikasi. Kita harus mengutarakan siapa diri kita kepada orang laian atau kepada rekan-rekan kita.
  3. Melangsungkan kehidupan, Perilaku komunikasi yang pertama di pelajari manusia adalah sentujan oramg tua pada kita sebagai upaya respon atas keinginan bayi melalui tangisannya. dengan komunikasi, orang tua mengajarkan arti kasih sayang, makna cinta, rasa hormat, dan rasa bangga. Semakin dewasa, semakin  banyak dipelajari dengan komunikasi antar sesamanya sehingga timbul rasa ketertarikan orang lain juga timbul sikap memilih, menyortir, dan akhirnya mengambil keputusan dengan siapa ia berteman hidup selamanya
  4. Memupuk hubungan, melalui komunikasi kita dapat memnuhi kebutuhan emosional dan intelektual.
  5. Mengekpresikan perasaan, dan 
  6. Fungsi instrumental. Komunikasi sebagai instrumen (alat) menginformasikan pesan.

Unsur Komunikasi, Gintings (2008: 120-122) : 

  1. Pengirim/Komunikator, 
  2. Penyandian/encoding, 
  3. Pesan/message, 
  4. Saluran dan media, 
  5. Penyadianulang/decoding, 
  6. Penerima/komunikan, 
  7. dan Umpan balik/feedback.
Proses Komunikasi

Proses Komunikasi, Gintings (2008: 117-118):
  1. Model Komunikasi Lasswell. Who, Says what, On What chanel, To Whom, With what effect: tidak melibatkan umpan balik atau feedback tidak mempertimbangkan gangguan komunikasi 
  2. Model Komunikasi Schramm




2. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat dalam Komunikasi Efektif

Faktor Penunjang Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran


  1. Komunikator (Guru)
  2. Komunikan (Siswa)
  3. Pesan (Muatan Pelajaran)

Faktor Penghambat Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran


  1. Gangguan fisik
  2. Gangguan mekanik
  3. Gangguan semantik
  4. Gangguan budaya
  5. Gangguan kepentingan
  6. Gangguan motivasi
  7. Gangguan prasangka

3. Strategi Komunikasi yang Efektif dengan Peserta Didik

Membangun etos guru

  • siap, serius, tulus, percaya diri, tenang, ramah, dan sederhana

Memilih Materi (Isi Pesan) yang Sesuai 

  • dipahami, diminati, dan sesuai jenjang pengetahuan
Menggunakan Bahasa yang Tepat
  • Sederhana, spesifik, santun, keyword, intonasi jelas, dan penuh perasaan
Membangun Iklim Komunikasi dengan Siswa
  • Apresiasi, transparan, energik, dan pengelolaan kelas
  • Respect, emphaty, audible, clarity, dan Humble

4. Berkomunikasi secara Efektif. Empatik  dan santun dengena peserta Didik

Ciri Komunikasi Efektif

  • Paham, Senang, perubahan perilaku, hubungan sosial yang baik, dan tindakan nyata.

Ciri Komunikasi Empatik

  • menghargai setiap pertanyaan, Sabar menerima pertanyaan, tenang untuk kondusif, Berbaik sangka, dan penuh pengertian.

Ciri Komunikasi Santun

  • Sopan, sesuai dengan norma/adat yang berlaku, sabar, tenang baik dalam bahasa maupun tingkah laku, mimik muka, dan nada suara.


B. Teknik Bertanya yang Baik, Benar , Santun dan Efektif Dalam Pembelajaran

1. Fungsi Bertanya

  1. Mendorong minat dan motivasi siswa untuk berparsipasi aktif dalam pembelajaran;
  2. Mengevaluasi persiapan siswa dan mengecek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa; 
  3. Mereviu apa yang telah diajarkan;
  4. Menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, meransang siswa mencari bahan untuk data, mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu ( Carin dan Sund, 1971; Carin 1997: 97).
  5. Membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan. Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13)


2. Kategori klasifikasi pertanyaan Bloom, keterampilan proses IPA, dan konvergen-divergen

  • Taksonomi Bloom: remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, dan creating.
  • Keterampilan Proses IPA:  mengamati, membedakan, mengklasifikasi, memprediksi, menafsirkan, menerapkan konsep, merumus-kan hipotesis,  merencanakan penelitian, membuat model, berkomunikasi, dan menyimpulkan. (Carin, 1997: 105).
  • Konvergen  tertutup, jawaban terbatas, mengingat/mengamati
  • Divergen  terbuka, jawaban lebih dari satu, pengembangan informasi/data


3. Teknik-teknik mengajukan pertanyaan

  • Teknik Pengarahan Ulang
  • Teknik Probing/membimbing
  • Teknik Prompting/menuntun 
  • Focusing  jawaban terpusat/terbatas


4. Menerapkan Teknik Bertanya dalam Penyusunan Rancangan Pembelajaran

Faktor-faktor yang Diperhatikan  dalam Mengajukan Pertanyaan:

  • Kejelasan Pertanyaan
  • Pemberian Waktu Tunggu
  • Siswa yang Dilibatkan
  • Jenis Pertanyaan yang Diajukan
  • Penyebaran Pertanyaan
  • Pemberian Tanggapan

Baca Juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Paedagogik | 2.0 HOTS (High Order Teaching Skill) Untuk Perencanaan Pembelajaran

Materi paedagogik setelah landasan pendidikan dan karateristik peserta didik adalah perencanaan pembelajaran, dimana landasan penyusunanya adalah dimensi keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS (High Order Teaching Skill) Mengapa HOTS penting ?  Semua negara berlomba-lomba membuat masyarakatnya mempunyai masyarakat cerdas, karena menyangkut masalah kejayaan sebuah negara.  Makin Cerdas pengetahuan dan ketrampilan warganya makin maju dan berjaya negaranya, karena gerbang kemajuan disegala bidang pembangunan sebuah bangsa adalah pondasinya dari sistem dan hasil pendidikannya. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) juga diterapkan menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain, sehingga standar soal UN ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan. Apa Itu HOTS ? Resnick (1987) medefinisikan keterampilan berpiki...

A.4.3 Telaah Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Mengapa Guru Perlu Memahami Culturally ResponsiveTeaching? Culturally Responsive Teaching adalah konsep yang sangat penting bagi guru untuk dipahami karena dapat membantu mereka dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya.  Dengan memahami konsep ini, guru dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami kebutuhan dan keunikan siswa dari berbagai latar belakang budaya, sehingga mereka dapat merancang pengajaran yang lebih inklusif dan menarik bagi siswa. Definisi Culturally Responsive Teaching Culturally Responsive Teaching adalah pendekatan pengajaran yang memperhatikan keberagaman budaya dan latar belakang siswa dalam proses pembelajaran . Konsep ini melibatkan penggunaan strategi dan teknik pengajaran yang mencerminkan keberagaman siswa, serta memperhitungkan perbedaan budaya dalam cara siswa belajar. Dalam praktiknya, guru yang menerapkan Culturally Responsive Teaching akan memastikan bahwa materi pelajaran yang d...

Teori Belajar Piramida Belajar Edgar Dale, Piaget, Ausubel, Gagne, Bruner, Kohlberg dan Maslow

Teori belajar adalah pengetahuan tentang proses belajar baik kognitif (pikir), moral, prilaku yang dikemukan oleh beberapa pakar pendidikan dan psikologi  seperti Edgar Dale, David Asubel, Abraham Maslow, Gagne, dan Piaget Dibawah ini adalah resume teori belajar yang diekemukan para ahli dan dijadikan dasar untuk perencanaan, pelasanaam, dan evalusi pembelajaran Teori Belajar Maslow Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham maslow . yang dikaitkan dengan kebutuhan siswa dalam belajar. Contoh soalnya. 1. Tindakan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kasih sayang antara guru dan peserta didik       berdasarkan teori maslow ..... a. mengutamakan memberikan reiforcement positip dari pada penerapan sangsi hukuman (2. rasa aman) b. membuat peraturan pendisplinan siswa secara tegas dan adil untuk semua siswa (2. rasa aman) c. menerima dan menghargai pendapat siswa saat melakukan diskusi ( 3. kasih sayang) d. memberikan materi sesuai kebutuhan siswa (4. Penghargaa...