Langsung ke konten utama

Materi Paedagogik | 1.2 Karakteristik Peserta Didik

Materi paedagogik setelah teori belajar adalah karakteristik peserta didik, dengan mengenal karakter dari peserta didik, guru dapat mengarahkan, membuat peserta didik menjadi lebih baik dalam belajarnya

Mengenal karakter peserta didik sangat penting agar membantu guru memilih treatment atau perlakuan yang tepat ke peserta didik yang pada akhirnya menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

PP No 19 tahun 2005 ayat 1 " proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik"

Jadi jelas belajar itu harus menyenangkan dan tidak membuat kondisi  siswa stress dan tegang atau menjadi mimpi buruk (nightmare) atau juga perasaan dari siswa sekolah adalah sumber masalah buat dirinya.


Keunikan Siswa 

Setiap manusia diciptakan berbeda satu sama lainya, Situasi dan kondisi, emosi siswa menyesuiakan diri dengan lingkungan dan orang sekitarnya.

Setiap tahapan perkembangan manusia memiliki ciri khusus dengan perkembangan lain sehingga untuk dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku peserta didik perlu pula diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan tersebut.

Guru dalam batas tertentu memiliki kemampuan untuk memanipulasi perilaku siswa, sehingga perlu pemahaman perilaku serta memerlukan pendekatan yang teliti dan waktu panjang.

Karakteristik Siswa

Setiap siswa mempunyai karakteristik yang khas dengan derajat yang berbeda-beda dalam hal:
  1. Kecerdasan
  2. Bakat
  3. Kemampuan Awal
  4. Motivasi
  5. Perhatian
  6. Persepsi
  7. Retensi
  8. Transfer Belajar

1. Kecerdasan Peserta Didik

Tingkat kecerdasan siswa berbeda-beda ada yang cerdas dalam hal musik tetapi agak kurang dalam hal matematika logika, tetapi yang pasti setiap siswa pasti mempunyai salah satu kecerdasan dibawah ini:

1.1 kecerdasan matematika logika, pandai menggunakan logika dan matematika

1.2 Kecerdasan bahasa, pandai menguasai banyak bahasa

1.3 Kecerdasan musikal, pandai memainkan alat musik dan mearrasement musik

1.4 kecerdasan visual spacialkemampuan berpikir, memahami dan menerjemahkan pikiran atau imajinasi ke dalam bentuk visual. Kecerdasan ini melibatkan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan hubungan antara elemen-elemen tersebut. (visual spacial skill)

1.5 kecerdasan kinestetik, kemampuan anak menggunakan ketangkasan tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan menggunakan keterampilan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. siswa yang mempunyai kecerdasan kinestetik akan berhasil di bidang olahraga dan menari. (kinestetik skill )

1.6 kecerdasan interpesonal, keahlian yang dimiliki seorang individu untuk berelasi dan berinteraksi dengan sesama, hal ini berlaku baik untuk masyarakat maupun individu. (interpesonal skill)

1.7 kecerdasan intrapersonal, bagaimana kita bisa memiliki kesadaran diri dan mengendalikan sikap internal.(intrapersonal skill)

1.8 kecerdasan naturalis, kemampuan untuk mengenali, melihat perbedaan, menggolongkan, dan mengkategorikan apa yang dia lihat atau jumpai di alam atau di lingkungannya ( naturalis skill )

Kecerdasan interpersonal dan itrapersonal masuk dalam kecerdasan emosi, (emosional intellegen). dimana seseorang yang mampu mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara salah.

Emosional intellegen didalamya termasuk:
  • kemampuan mengelola emosi
  • kemampuan memotivasi diri
  • kemampuan mengenali emosi seseorang
  • kemampuan membina hubungan
Artifisial Intellegen


2. Bakat

Bakat merupakan kemampuan seseorang yang melekat yang dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya. bakat memeliki beberapa indikator yaitu:

2.1 Indikator Bakat

  • Mempunyai ingatan yang kuat, 
  • Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat, 
  • Mampu berpikir abstrak, 
  • Mampu membaca tata letak (ruang), 
  • Mempunyai keterampilan mekanis, 
  • Mempunyai bakat musik dan seni,
  • Luwes dalam atletik dan menari, 
  • Pintar bersosialisasi, 
  • Mampu memahami perasaan manusia,
  • Mampu memikat dan merayu.

2,2 Indikator Inteletual

  • Mudah menangkap pelajaran
  • Mudah mengingat kembali
  • Memiliki perbendaharaan kata yang luas
  • Penalaran tajam (berpikir logis, kritis, memahami hubungan sebab akibat)
  • Daya konsentrasi baik (perhatian tidak mudah teralihkan)
  • Menguasai banyak bahan tentang macam-macam topik
  • Senang dan sering membaca

2.3 Indikator Kreatifitas

  • Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat secara lisan/tertulis dengan lancar dan jelas
  • Mampu mengamati secara cermat
  • Senang mempelajari kamus, peta dan ensiklopedi
  • Cepat memecahkan soal
  • Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan
  • Cepat menemukan asas dalam suatu uraian
  • Mampu membaca pada usia lebih muda
  • Daya abstraksi cukup tinggi
  • Selalu sibuk menangani berbagai hal

3. Kemampuan Awal

Kemampuan yang telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti pembelajaran yang akan diberikan (Dick & Carey,1990)

Penelitian yang dilakukan Goldstein terdapat hubungan yang positif antara kemampuan awal siswa dengan hasil belajarnya. Kemampuan awal dapat diukur melalui tes awal, interview, atau cara-cara lain.

4. Motivasi

Tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (Morgan, 1986)
Apabila siswa mempunyai motivasi positif maka ia akan:
  • Memperlihatkan minat dan mempunyai perhatian,
  • Bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut,
  • Terus bekerja sampai tugas terselesaikan (Worell & Stilwell,1981)
Indikator motivasi:
  • Tekun menghadapi tugas
  • Ulet menghadapi kesulitan
  • Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
  • Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan
  • Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin 
  • menunjukkan minat terhadap masalah “orang dewasa”
  • Senang dan rajin belajar, penuh semangat, 
  • cepat bosan dengan tugas rutin dapat mempertahankan pendapatnya
  • Mengejar tujuan jangka panjang
  • Senang mencari dan memecahkan soal-soal

Ada dua motivasi berdasarkan sumbernya:
1. Faktor Internal:
  • Memberikan stimulus yang sesuai dengan minat,
  • Kelelahan,
  • Orang yang ekstrovert membutuhkan istirahat diantara waktu belajar.
2. Faktor External
  • Intensitas Stimulus,
  • Stimulus yang baru dan tidak umum akan lebih menarik perhatian,
  • Keragaman stimuli,
  • Beberapa warna lebih mudah menarik perhatian,
  • Stimulus yang bergerak lebih menarik perhatian,
  • Penyajian stimulus secara berkala dan berulang-ulang

5. Perhatian

  • Memberikan stimulus yang sesuai dengan minat,
  • Kelelahan,
  • Orang yang ekstrovert membutuhkan istirahat diantara waktu belajar

6. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperolehnya dari lingkungannya (Fleming&Levie,1981)

Prinsip Umum yang perlu diketahui guru:
  • Makin baik persepsi siswa mengenai sesuatu, makin mudah siswa mengingat,
  • Pembelajaran perlu menghindari adanya persepsi yang salah, 
  • Pemanfaatan media pembelajaran/alat bantu pembelajaran perlu diusahakan

7. Retensi

Sesuatu yang tertinggal dan dapat diingatkan kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu.
Retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh siswa di dalam proses belajarnya

8. Trasfer Belajar

Transfer Belajar menurut Gage dan Berlinner (1984) adalah suatu proses yang memungkinkan menggunakan pelajaran sebelumnya di dalam situasi yang baru. Sedangkan menurut Gentile, dkk (dalam Santrock, 2007) transfer adalah seseorang mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari atau memecahkan masalah (problem solving) dalam situasi baru.


Baca Juga:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A.4.3 Telaah Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Mengapa Guru Perlu Memahami Culturally ResponsiveTeaching? Culturally Responsive Teaching adalah konsep yang sangat penting bagi guru untuk dipahami karena dapat membantu mereka dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya.  Dengan memahami konsep ini, guru dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami kebutuhan dan keunikan siswa dari berbagai latar belakang budaya, sehingga mereka dapat merancang pengajaran yang lebih inklusif dan menarik bagi siswa. Definisi Culturally Responsive Teaching Culturally Responsive Teaching adalah pendekatan pengajaran yang memperhatikan keberagaman budaya dan latar belakang siswa dalam proses pembelajaran . Konsep ini melibatkan penggunaan strategi dan teknik pengajaran yang mencerminkan keberagaman siswa, serta memperhitungkan perbedaan budaya dalam cara siswa belajar. Dalam praktiknya, guru yang menerapkan Culturally Responsive Teaching akan memastikan bahwa materi pelajaran yang d...

A.3.4 Hasil Telaah dan minta komentar teman sejawat | Materi Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan TaRL

Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL Teaching at The Right Level (TaRL) merupakan pendekatan pembelajaran yang fokus pada tingkat kemampuan peserta didik. Saat menjadi guru, Bapak/Ibu guru mungkin pernah menemukan peserta didik yang belum mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dibawah ini adalah Indetifikasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL yang berbentu tabel Tabel 3.2 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL Komponen Pembelajaran   Apa   yang saya ketahui   Apa yang ingin   saya ketahui   Bagaimana   saya dapat mengetahuinya   Apa yang telah   saya pelajari   Tujuan   pembelajaran TP berasal dari analisi Kata kerja Operasional(komptensi) dan ruang lingkup materi yang menjadi tujuan akhir dari pembelajaran TP yang dari CP apakah perlu diturunkan lagi menurut tingkat kognitif Bloom atau hanya dari TP Mencari Praktek baik dari guru berbagi di PMM dan mencari refenrensi materi yang ...

A.I.3 Hasil Telaah dan minta komentar teman sejawat # A. I. Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Bapak/Ibu guru, pada tahap sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengeksplorasi prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah   teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajarannya dengan mengisi rubrik checklist . Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD.   Dengan   demikian, Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut relevan dengan prinsip UbD. Modul mapel ekonomi yang saya buat bisa diliat di link dibawah ini: Ekonomi 11 Bab 2 - Pendapatan Nasional Dan Kesenjangan Ekonomi Tabel   1.2   Rubrik   Checklist   Perancangan   Pembelajaran   dengan   Prinsip   UbD   Item   Pernyataan Sudah Belum   Langkah   1.   Menentukan   Tujuan   Pembelajaran   Saya mengidentifikasi sasaran...