Langsung ke konten utama

A.4.3 Telaah Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Mengapa Guru Perlu Memahami Culturally ResponsiveTeaching?

Culturally Responsive Teaching adalah konsep yang sangat penting bagi guru untuk dipahami
karena dapat membantu mereka dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif dan
relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya. 

Dengan memahami konsep ini, guru dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami kebutuhan dan keunikan siswa dari berbagai latar belakang budaya, sehingga mereka dapat merancang pengajaran yang lebih inklusif dan menarik bagi siswa.



Definisi Culturally Responsive Teaching

Culturally Responsive Teaching adalah pendekatan pengajaran yang memperhatikan keberagaman budaya dan latar belakang siswa dalam proses pembelajaran. Konsep ini melibatkan penggunaan strategi dan teknik pengajaran yang mencerminkan keberagaman siswa, serta memperhitungkan perbedaan budaya dalam cara siswa belajar.

Dalam praktiknya, guru yang menerapkan Culturally Responsive Teaching akan memastikan bahwa materi pelajaran yang disampaikan mencakup berbagai perspektif budaya, dan mereka juga akan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan menghargai keberagaman siswa.

4 Manfaat Pembelajaran Mengunakan Culturally Responsive Teaching

yaitu:
  1. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
  2. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
  3. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Emosional Siswa
  4. Meningkatkan Kepuasan Siswa dan Guru



Contoh Kasus 1

Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini Pak Surya akan menyampaikan materi mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian besar dari orang tua peserta didik merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dirancang oleh Pak Surya dengan menerapkan pendekatan CRT?

Hasil Diskusi Alternatif Studi Kasus di Atas

Karena kebanyakan orang tua peserta didik pak Surya adalah pedagang, artinya peserta didik banyak melihat aktivitas distribusi barang dan proses jual beli orang tuanya maka keguatan pembelajaran produk, proses dan kontennya banytak mengunakan aktivitas kesaharian yang mereka kenal, seperti jumlah barang dagangan, penjumlahan barang dagang, pengurangan jumlah barang ketika ada pembeli, perkalian barang yang di beli dengan harga barangnya, seperti itulah contoh CRT pada kegiatan pembelajaran pak Surya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Paedagogik | 2.0 HOTS (High Order Teaching Skill) Untuk Perencanaan Pembelajaran

Materi paedagogik setelah landasan pendidikan dan karateristik peserta didik adalah perencanaan pembelajaran, dimana landasan penyusunanya adalah dimensi keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS (High Order Teaching Skill) Mengapa HOTS penting ?  Semua negara berlomba-lomba membuat masyarakatnya mempunyai masyarakat cerdas, karena menyangkut masalah kejayaan sebuah negara.  Makin Cerdas pengetahuan dan ketrampilan warganya makin maju dan berjaya negaranya, karena gerbang kemajuan disegala bidang pembangunan sebuah bangsa adalah pondasinya dari sistem dan hasil pendidikannya. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) juga diterapkan menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain, sehingga standar soal UN ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan. Apa Itu HOTS ? Resnick (1987) medefinisikan keterampilan berpiki...

Teori Belajar Piramida Belajar Edgar Dale, Piaget, Ausubel, Gagne, Bruner, Kohlberg dan Maslow

Teori belajar adalah pengetahuan tentang proses belajar baik kognitif (pikir), moral, prilaku yang dikemukan oleh beberapa pakar pendidikan dan psikologi  seperti Edgar Dale, David Asubel, Abraham Maslow, Gagne, dan Piaget Dibawah ini adalah resume teori belajar yang diekemukan para ahli dan dijadikan dasar untuk perencanaan, pelasanaam, dan evalusi pembelajaran Teori Belajar Maslow Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham maslow . yang dikaitkan dengan kebutuhan siswa dalam belajar. Contoh soalnya. 1. Tindakan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kasih sayang antara guru dan peserta didik       berdasarkan teori maslow ..... a. mengutamakan memberikan reiforcement positip dari pada penerapan sangsi hukuman (2. rasa aman) b. membuat peraturan pendisplinan siswa secara tegas dan adil untuk semua siswa (2. rasa aman) c. menerima dan menghargai pendapat siswa saat melakukan diskusi ( 3. kasih sayang) d. memberikan materi sesuai kebutuhan siswa (4. Penghargaa...