Teori Belajar Skinner (Penguatan), Albert Bandura (Meniru), Pavlov (Pembiasaan), Thorndike (Drill), Hull (kebutuhan Biologis dalam Pembelajaran), Vygotsky (Interaksi Sosial) , Jerome Brunner ( Enaktif, Ikonik, Simbolik)
Teori Belajar yang banyak diterapkan di pembelajaran seperti skinner, Bandura, Pavlov, throndike, Hull, Vygotsky, dan Gestadt
Teori Belajar Skinner (Penguatan/Reinforcement)
Situasi 1
Amir: diam (tidak memberikan respone)
- Penguatan Positip, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa respon meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk -bentuk penguatan positip adalah berupa hadiah (permen, kado, mainan), perilaku ( senyum, bertepuk tangan, mengacungkan jempol, menganggukan kepala untuk menyetujui,), atau Penghargaan ( Juara 1, Nilai A)
- Penguatan Negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsip frekwensi respone meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan. Bentuk penguatan negatif antara lain; a. Menunda/tidak memberikan penghargaan, b, memberi tugas tambahan, c, menunjukan prilaku tidak senang (muka kecewa, kening berkerut, menggeleng)
- Pentingnya pemberian hadiah untuk menguatkan prilaku
- Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat
- Dalam pendidikan menutamakan menubah lingkungan untuk menghindari pelanggaran agar tidak menghukum
Teori Belajar Albert Bandura (Meniru/Modeling)
Mengemukakan bahwa peserta didik belajar melalui meniru, Meniru dalam hal ini, melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain, khususnya Guru
Guru dalam menyampaikan pelajarannya harus memberikan metode-metode yang mudah dipahami dan diikuti oleh siswa-siswanya. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mudah untuk memilih metode mana yang akan diterapkan dalam mengerjakan soal.
Beberapa prinsip dasar belajar sosial menurut teori belajar Bandura
- Sebagian besar yang dieplajari manusia terjadi melalui Peniruan (imitation) dan penyajian contioh perilaku (modeling)
- Seorang peserta didik dan mengubah perilakunya sendiri melalui penyaksian cara orang atau sekelompok orang yangbereaksi (respone0 sebuah stimulus tertentu,
- Peserta didik dapat mempelajari respon-respon baru dengan cara pengamatan terhadap perilaku orang seperti guru dan orang tua.
- Pendekatan teori belajar sosial terhadap perkembangan sosial dan moral peserta didik ditekankan pada perlunya pembiasaan merespon (conditioning) dan peniruan (imitation).
- Peserta Didik sering belajar dengan mengamati tingkah laku orang lain, yaitu guru,
- Menggambarkan jonsekuensi perilaku yang secara effektif dapat meningkatkan perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan dan menurunkan prilaku yang tidak pantas
- Peniruan (modeling) menyediakan alternatif untuk membentuk prilaku baru untuk belajar, Model yang effektif harus mengkondisikan murid untuk : perhatian, retensi, motor reproduksi, dan motivasi
- Guru dan oarang tua harus menjaga model perilaku yang sesuai dan berhati-hati agar peserat didik tidak meniru perilaku yang tidak pantas.
- Perserta didik meniru pengalaman orang laian yangsukses atau mendapatkan pengalaman sukses gurunya sendiri.
- Guru harus membantu peserta didik dalam menetapkan harapan yang realistis untuk prestasi akademiknya
Teori Balajar Pavlov | PEMBIASAAN (Classikal conditioning)
hukum belajar diantaranya:
- Law of Respondent Conditioning, yakni hukum pembiasaan yang dituntut, Jika ada dua macam stimulus yang dihadilkan secara simultan (yang satu berfungsi sebagai penguatan (reinforce), maka refleks dan stimulusnya akan meningakt
- Law of Respondent Extinction, yakni hukum pemusnahan dituntut, Jika reflek yangsudah diperkuat melalui Respodent Conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya kan menurun.
Guru menjanjukan akan memberi hadiah (Uncondition stimulus) kepada siswa yang berhasil mengerjakan matematika dengan baik (Condition stimulus), sehingga siswa bersemangat mengerjakan tugas tersebut (Uncondition respon).
Setelah lama mengajar, guru tidak lagi memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan matematika dengan baik, namun jika hadiah itu dihilangkan mka semagat belajar kan turun.
Teori Belajar Thorndike (Latihan dan Drill) (kesiapan, kepuasan, latihan, dan Akibat)
Menemukan hukum belajar DrillbanyakEnaktifn latihan
- Law of readiness (kesiapan), semakin siap individu memperoleh perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimmbilkan kepuasan individusehingga asosiasi cenderung kuat
- Law of Satisfike (kepuasan), jika kecenderungan bertindak dan orang melakukanya ia akan merasa puas, Akibatnya ia tak melalukan tindakan yang lain.
- Law of Exercise (latihan) yaitu semakin sering tingkah laku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi akan semakin kuat.
- Law Of effect ( Akibat), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung di operlemah jika akibatnya tidak memuaskan,
- Sebelum memulai proses belajar mengajar, pendidik harus memastikan siwannya siap mengikuti pembelajran tersebut,
- Pembelajaran yang diberikan sebaiknya berupa pembelajaran kontinu, ahar materi yang lampau dapat dingat murid
- Dalam proses belajar, pendidik hendaknya menyampaikan materi dengan cara menyenangkan contoh dan soal latihan yang diberikan tingkat kesulitan bertahap, dari yang mudah samapai yang sulit.
- Pengulangan terhadap penyajian materi dan latihan, dapat mengingat materi lebih matri.
Teori Belajar Gestalt (Pembelajaran Bermakna)
Teori Belajar Hull
- teori belajar didasarkan pada drive -reduction atau dribe stimulus reduction
- Instruksional objektif harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
- Pelajaran harus dimulai dari sederhana atau mudah menuju kepada yang lebih kompleks atau sulit
- Kecemasan harus ditimbulkan untuk mendorong kemauan belajar. latihan harus didistribusikan dengan hati-hatisupaya tidak inhibisi (kelelahan tidak boleh mengangu belajar)
- Urusan mapel harus diatur sedemikian rupa sehingga mapel yang terdahulu tidak menhambat, tapi justru harus menjadi perangsang yang mendorong belajar mapel berikutnya.
Teori Belajar Vygotsky (ZPD, Scafolding, Interaksi Sosial)
Scaffolding memberikan kepada individu sejumlah bantuan besar selama tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dalam memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alah tanggung jawab yang lebih besar setelah mampu mengerjakan sendiri.
Konstruktivisme
penerapan dalam pembelajaran
- Bahwa intelektual berkembang pada saat individu mengahadapi ide-ide baru dan sulit mengaikan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui.
- Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual
- Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Teori Belajar Jerome Brunner (Discovery Learning)
- Tahap Enaktif, Belajar menggunakan atau memanipulasi objek-objek secara langsung
- Tahap Ikonik, Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar-gambar yang mewakili suatu konsep
- Tahap Simbolik, Dalam pennyajian suatu penetahuan akan dihubungkan dengan sejumlah informasi yang dapat disimpan dalam pikiran dan di proses untuk mencapai pemahaman.
Komentar
Posting Komentar