Langsung ke konten utama

Materi Paedagogik | 3.1 Model Pembelajaran (Pelaksanaan Pembelajaran)

 




Posisi Model pembelajaran dalam Rangkaian Kompetensi Paedagogik




Baca Juga:

PROBLEM BASED LEARNING

Tahapannya

  1. Orientasi (perkenalkan) siswa pada masalah, untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif
  2. Mengorganisasi siswa: siswa berkerja dalam kelompok, diskusi yang membahas informasi faktual, dam juga informasi yang dimiliki setiap siswa, brainstorming dilakukan.
  3. Membimbing penyelidikan: pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan experiment, hingga mendapat insight untuk memecahkan masalah.
  4. Mengembangkan hasil karya: proses perencanaan dan penyajian karya
  5. Analisa dan Evaluasi: melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses penyelidikan




PROJECT BASED LEARNING

Tahapannya

  1. Penentuan pertanyaan mendasar ( Start with essensial question)
  2. Menyususn perencanaan proyek ( design proyek)
  3. Menyususn Jadwal (create shedule)
  4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the student and proggres the project)
  5. Penilaian hasil (assess the outcome)


DISCOVERY/INQUIRY LEARNING

Tahapanya

  1. Pemberian Rangsangan (Stimulus), guru mulai mengajukan persoalan atau menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat masalah.
  2. Penyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement), Anak didik diberi kesempatan mengidetifikasi berbagai permasalahan. sebagian besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan feksibel untuk dipecahkan, permasalahan yang dipilih itu selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaab, atau hipotesis, yakni pertanyaab sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan
  3. Pengumpulan data ( Data collection), untuk menjawab pertanyaan atau benar tidaknya hipotesa ini, anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya
  4. Pengolahan data (data prossetion), semua informasi hasil bacaan, wawancara observasi dan sebagainya, semua diolah, di acak, di klasifikasi, ditabulasi, bahkan perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
  5. Pembuktian (verifikation), Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek apakah terjawab atau tidak, atau apakah terbukti atau tidak.
  6. Menarik kesimpulan/generalisasi (generelization), berdasarkan hasil verifikasi, anak didik belajar untuk dapat menarik kesimpulan.

SAINTIFIK

Tahapannya

  1. Mengamati
  2. Menanya
  3. Mengumpulkan Informasi/eksperimen
  4. Mengasosiasikan/mengolah informasi
  5. Mengkomunikasikan


Baca Juga: 


Tonton : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Paedagogik | 2.0 HOTS (High Order Teaching Skill) Untuk Perencanaan Pembelajaran

Materi paedagogik setelah landasan pendidikan dan karateristik peserta didik adalah perencanaan pembelajaran, dimana landasan penyusunanya adalah dimensi keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS (High Order Teaching Skill) Mengapa HOTS penting ?  Semua negara berlomba-lomba membuat masyarakatnya mempunyai masyarakat cerdas, karena menyangkut masalah kejayaan sebuah negara.  Makin Cerdas pengetahuan dan ketrampilan warganya makin maju dan berjaya negaranya, karena gerbang kemajuan disegala bidang pembangunan sebuah bangsa adalah pondasinya dari sistem dan hasil pendidikannya. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) juga diterapkan menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain, sehingga standar soal UN ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan. Apa Itu HOTS ? Resnick (1987) medefinisikan keterampilan berpiki...

A.4.3 Telaah Pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Mengapa Guru Perlu Memahami Culturally ResponsiveTeaching? Culturally Responsive Teaching adalah konsep yang sangat penting bagi guru untuk dipahami karena dapat membantu mereka dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya.  Dengan memahami konsep ini, guru dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami kebutuhan dan keunikan siswa dari berbagai latar belakang budaya, sehingga mereka dapat merancang pengajaran yang lebih inklusif dan menarik bagi siswa. Definisi Culturally Responsive Teaching Culturally Responsive Teaching adalah pendekatan pengajaran yang memperhatikan keberagaman budaya dan latar belakang siswa dalam proses pembelajaran . Konsep ini melibatkan penggunaan strategi dan teknik pengajaran yang mencerminkan keberagaman siswa, serta memperhitungkan perbedaan budaya dalam cara siswa belajar. Dalam praktiknya, guru yang menerapkan Culturally Responsive Teaching akan memastikan bahwa materi pelajaran yang d...

A.3.4 Hasil Telaah dan minta komentar teman sejawat | Materi Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan TaRL

Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL Teaching at The Right Level (TaRL) merupakan pendekatan pembelajaran yang fokus pada tingkat kemampuan peserta didik. Saat menjadi guru, Bapak/Ibu guru mungkin pernah menemukan peserta didik yang belum mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dibawah ini adalah Indetifikasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL yang berbentu tabel Tabel 3.2 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis TaRL Komponen Pembelajaran   Apa   yang saya ketahui   Apa yang ingin   saya ketahui   Bagaimana   saya dapat mengetahuinya   Apa yang telah   saya pelajari   Tujuan   pembelajaran TP berasal dari analisi Kata kerja Operasional(komptensi) dan ruang lingkup materi yang menjadi tujuan akhir dari pembelajaran TP yang dari CP apakah perlu diturunkan lagi menurut tingkat kognitif Bloom atau hanya dari TP Mencari Praktek baik dari guru berbagi di PMM dan mencari refenrensi materi yang ...